Kerugian Investasi Emas di BRImo: Risiko yang Harus Diketahui
alatrustinc.com – Belakangan banyak orang kepincut buat nabung emas lewat aplikasi digital, termasuk BRImo milik Bank BRI. Fitur tabungan emas ini dianggap praktis: tinggal klik, bisa langsung beli atau jual emas tanpa harus repot ke toko fisik. Tapi di balik kemudahan itu, ada juga sisi lain yang jarang dibicarakan, yaitu kerugian investasi emas di BRImo.
Kalau dipikir-pikir, nggak ada instrumen investasi yang benar-benar bebas risiko. Bahkan emas yang sering disebut sebagai “safe haven” alias aset paling aman pun tetap punya potensi bikin rugi kalau nggak dikelola dengan bijak. Nah, supaya lebih waspada, penting buat tahu apa saja faktor penyebab kerugian dan bagaimana cara menghindarinya.
Sekilas Tentang Investasi Emas di BRImo
BRImo menghadirkan fitur tabungan emas yang memungkinkan nasabah membeli emas digital mulai dari pecahan kecil, misalnya 0,1 gram. Prosesnya gampang: tinggal top up saldo, pilih nominal emas, dan transaksi langsung tercatat di aplikasi.
Keunggulannya jelas:
-
Modal kecil, mulai puluhan ribu rupiah.
-
Bisa dipantau real time.
-
Jual beli fleksibel tanpa harus simpan emas fisik di rumah.
Tapi justru karena sifatnya digital dan terhubung dengan harga pasar global, ada risiko kerugian yang harus dipahami.
Kerugian Investasi Emas di BRImo yang Perlu Diwaspadai
1. Fluktuasi Harga Emas
Harga emas dunia dipengaruhi banyak faktor: kurs dolar, inflasi, dan kondisi geopolitik. Jadi jangan heran kalau harga bisa naik turun dalam hitungan jam.
-
Contoh: beli emas di harga Rp1.050.000 per gram, tapi seminggu kemudian turun jadi Rp1.020.000 per gram. Kalau buru-buru dijual, jelas rugi.
2. Spread Harga Beli dan Jual
Di BRImo (dan hampir semua platform emas digital), harga beli lebih tinggi daripada harga jual. Selisih inilah yang bikin investor perlu nunggu harga naik dulu biar bisa untung. Kalau buru-buru, hasilnya justru minus.
3. Biaya Tambahan
Ada biaya administrasi dan biaya cetak kalau lo mau ambil emas dalam bentuk fisik. Jadi meskipun emasnya kelihatan murah di aplikasi, kalau dicetak bisa jadi lebih mahal.
4. Likuiditas Tidak Instan
Memang emas di BRImo bisa dijual kapan saja, tapi pencairan ke rekening butuh waktu. Kalau lagi butuh dana darurat mendadak, bisa agak telat cairnya dibanding tabungan biasa.
5. Risiko Psikologis Investor
Banyak pemula panik ketika harga turun sedikit, lalu buru-buru jual. Akibatnya rugi. Padahal, emas itu cocoknya buat investasi jangka panjang, bukan trading harian.
6. Risiko Teknis Aplikasi
Meski jarang terjadi, ada kemungkinan aplikasi error, server maintenance, atau gangguan jaringan yang bikin transaksi tertunda. Kalau pas butuh cepat, bisa bikin pusing.
Studi Kasus: Rugi Karena Salah Waktu
Bayangin lo beli emas lewat BRImo di awal tahun saat harga sedang tinggi karena isu geopolitik. Eh, ternyata setelah isu mereda, harga emas turun drastis. Kalau lo panik dan jual di harga rendah, otomatis rugi.
Kasus kayak gini sering dialami investor pemula yang belum paham karakter emas. Mereka mikir emas selalu naik, padahal kenyataannya harga bisa turun dalam jangka pendek.
Perbandingan BRImo dengan Platform Lain
Biar lebih objektif, mari bandingin fitur BRImo dengan platform emas lain kayak Pegadaian Digital atau Tokopedia Emas.
-
BRImo: integrasi langsung dengan rekening BRI, praktis buat nasabah bank.
-
Pegadaian Digital: punya opsi gadai emas, bisa jadi solusi darurat.
-
Tokopedia Emas: lebih fleksibel buat transaksi kecil, tapi likuiditas tetap bergantung sistem.
Dari sini jelas, masing-masing platform punya plus minus. Jadi kerugian investasi emas di BRImo bisa mirip dengan platform lain, tergantung cara pemakaian investor.
Cara Mengurangi Risiko Kerugian di BRImo
-
Pahami tujuan investasi → emas cocok buat simpan nilai jangka panjang, bukan cari untung cepat.
-
Gunakan strategi cicil → beli rutin dalam jumlah kecil biar dapet harga rata-rata.
-
Jangan panik → kalau harga turun, sabar aja. Biasanya emas naik lagi dalam jangka panjang.
-
Pantau kurs dolar → karena harga emas erat dengan nilai dolar AS.
-
Siapkan dana darurat terpisah → jangan andalkan emas buat kebutuhan mendesak.
Logam Mulia Fisik vs Emas Digital BRImo
Beberapa orang tetap lebih nyaman simpan emas batangan fisik. Keuntungannya: bisa langsung digadaikan atau dijual ke toko emas. Tapi risikonya: rawan hilang atau dicuri.
Sementara emas digital di BRImo lebih praktis dan aman, tapi harus siap dengan biaya tambahan kalau mau cetak dan keterbatasan waktu pencairan.
Baca juga tentang :
Perspektif Jangka Panjang
Kalau lo lihat sejarah, emas cenderung naik nilainya dalam jangka panjang. Misalnya, harga emas 10 tahun lalu masih di bawah Rp500.000 per gram, sementara sekarang bisa tembus Rp1.000.000 lebih.
Artinya, kerugian investasi emas di BRImo biasanya hanya bersifat jangka pendek. Kalau sabar dan konsisten, potensi untung tetap ada.
Investasi emas lewat BRImo memang praktis, tapi bukan berarti bebas risiko. Ada potensi rugi karena fluktuasi harga, spread jual-beli, biaya tambahan, hingga faktor psikologis investor. Intinya, emas tetap aman untuk jangka panjang, asal lo sabar dan ngerti cara mainnya. Jadi, sebelum klik beli emas di aplikasi, pahami dulu kemungkinan kerugian investasi emas di BRImo biar nggak kaget di kemudian hari.